Minggu, 22 Agustus 2010

Kangen

Jarak di antara kami sekarang kurang lebih 170 km. 2 jam perjalanan darat, 20 menit perjalanan udara. Hanya berkat teknologi yang disebut telepon genggam dan bantuan perusahaan jaringan seluler-lah kami bisa terhubung. Lintas kota, walaupun masih dalam pemerintahan gubernur yang sama.

Dan tadi pagi, layaknya fatamorgana. Saya melihat sosok berpakaian tempur lengkap, dengan senjata yang mirip, dengan beliau. Tapi kemudian kedipan mata saya meng-clear-kan pandangan saya. Itu bukan beliau. Hanya pakaian dan senjata yang sama yang selalu beliau pakai setiap akhir pekan. Setiap hari yang merupakan jadwal tempurnya. Hari yang selalu jadi hari favoritnya dimana jadwalnya itu adalah skala prioritas tertinggi, yang bahkan rayuan saya nggak bisa memaksanya untuk nggak pergi.

Tepat, saya merindukannya. Si beliau disana, di suatu tempat berjarak tiga puluh tujuh ribu rupiah perjalanan dengan bus antar-kota eksekutif dari sini.


Inilah beliau, si Pak Taufik Hidayat, dengan pakaian dan peralatan tempur lengkapnya.

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda