Selasa, 29 Juni 2010

Anak Muda

Hari ini adalah hari diklat Taplok ke-4. First, let me have a little introduce about Taplok. Taplok adalah kepanjangan dari Tata Tertib Kelompok, salah satu divisi lapangan di kepanitiaan OSKM 2010, yang tugasnya itu kaya jadi penanggung jawab kelompok-kelompok kecil dari mahasiswa baru 2010 nanti.

Di diklat hari ini, kami-kami para calon Taplok (Caplok)dapet materi tentang 4 karakter manusia. Yang Sanguinis, Phlegmatis, Koleris, Melankolis ituloooh. Gunanya, biar kami nanti bisa lebih ngerti caranya ngadepin maba-maba yang karakternya beda-beda. Abis itu kami dikasih tugas wawancara orang secara random, sebagai pengaplikasian pemahaman karakter manusia itu. Targetnya adalah kami harus bisa tau rahasia terdalam mereka. Parameter keberhasilannya terserah kami pokoknya kami harus bisa ngelobi orang untuk jawab pertanyaan kami yang kayanya bakal enggan dia jawab.

Naaaaaah, gue bersama 3 orang temen gue: J, S, dan Y dipertemukan takdir untuk ngewawancara bareng. Setelah mikir ini itu gue ngusulin untuk nanyain mas-mas di salah satu tempat makan di deket kampus tentang kapan ciuman pertamanya. Anak-anak setuju, kami kesana, makan, ngajak mas-masnya duduk terus ngobrol-ngobrol, ngedapetin cerita kalo ciuman pertama si masnya itu umur 20, dia pernah selingkuh waktu pacaran, tapi nggak pernah melakukan hal selain ciuman sama mantan-mantannya, wawancara selesai, foto bareng, terus kelar.

Tapi ternyata temen gue si J nggak puas dengan hasil wawancara kami. Dia bilang dia mau nyari orang yang mukanya bejat buat diwawancara, haha.Dan sama kaya lo, gue kira dia bercanda, tapi ternyata nggak sodara-sodara. Di saat kami menelusuri jalan untuk nyari anak kelompok kami yang lain, tiba-tiba si J belok di salah satu tempat makan sambil bilang, "Gue mo wawancara orang-orang itu", dan kami cuma bisa ngikutin sambil oke-oke aja, toh waktu wawancaranya emang masih banyak.

Kami langsung duduk di meja yang sama dengan 3 orang mas-mas. Berhubung ini wawancara yang kedua, dan juga bukan kami yang mau, jadi gue merasa nggak wajib buat ikutan ngomong ini itu. Mereka ternyata berumur 19, 20, dan 21 tahun. Mereka adalah mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Bandung (bukan ITB). Percakapannya ngalir gitu aja, J sama Y emang pro deh kayanya ngelobi orang. Mereka bilang kami lagi ada tugas wawancara tentang pergaulan anak muda jaman sekarang, terus nanya-nanya gimana sih pergaulan anak jaman sekarang, lalala, ya nggak jauh sama pertanyaan yang udah kami tanyain sebelumnya ke mas-mas yang pertama tadi. Bedanya mas-mas tadi udah menikah, dan mereka belum.

Mereka bilang ciuman buat orang pacaran itu biasa. Grepe-grepe *sori gue bingung nyari kata lain* juga. Awalnya mereka malu-malu gitu sih emang ngakuinnya, tapi dengan kemampuan diplomasi J dan Y, mereka jadi buka-bukaan juga. Sampai pada pertanyaan klimaks yang jawabannya bisa membuat gue sama S saling menatap dan menahan napas. Pernahkah mereka melakukan hal lain yang lebih daripada ciuman dan pegang-pegangan sama pacar mereka? Yang jawabannya adalah iya.

Ya mereka pernah Making Love sama cewek mereka. Mantan cewek mereka. Bahkan katanya mereka juga diajarin sama ceweek mereka. Dan mereka ngakuinnya biasa aja. Nggak ada sedikitpun rasa bersalah dan penyesalan keliatan di wajah mereka, nggak tau dalem hatinya gimana. Oh Your God. Can you imagine that? Eh eh jangan dibayangin juga sih. Ya gitulah. Gue... Miris.

Begitulah. Itu aja sih yang pengen gue ceritain. Entah kenapa gue pengen aja report kejadian tadi siang itu. Apa ada hikmah di balik wawancara ini? Entahlah yang jelas satu kalimat terbayang terus di otak gue sejak tadi siang.

"Save the best for the last"

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda